Pelatihan Pemuridan : Kehidupan yang Berdaya Guna

Pada pertemuan Rabu, 03 Agustus 2022, pelatihan pemuridan dihadiri oleh sebanyak 11 peserta. Peserta belajar mengenai kehidupan yang berdaya guna.

Apa sebenarnya kehidupan yang berdaya guna?

Hidup yang berdaya guna adalah tindakan/perbuatan yang bisa kita lakukan (rela berkorban bagi orang lain). Banyak lembaga yang melakukan misi dalam hal memberikan bantuan untuk kesejahteraan sosial. Hal itu merupakan kebaikan-kebaikan yang dikerjakan, namun apakah kebaikan itu bernilai bagi Tuhan? Kebaikan yang dilakukan oleh manusia belum tentu baik menurut Tuhan. Kebaikan itu haruslah senantiasa dihasilkan oleh Roh Kudus. Karya Roh Kudus Dalam Efesus 4:1 kita dapat mengerti bahwa

yang memberikan status/jabatan dan karunia rohani yang kita miliki adalah Allah. Itulah yang harus kita berdayakan! Kita yang diselamatkan memiliki partisipasi untuk mengerjakan pembaharuan dan pemurnian. Ketika kita bisa menjadi berkat, itu merupakan anugerah.

Penerapan Disiplin Rohani 1 Timotius 4:7-11 mengajarkan kita untuk melatih diri dalam beribadah. Melatih diri untuk mendekat dengan Tuhan merupakan hal yang sangat penting. Disiplin apa yang diajarkan bagi kita melalui 1 Timotius 4:7-11? Kita belajar mengenai disiplin membaca kitab suci, disiplin membangun tubuh Kristus, disiplin mengajar, disiplin menjadi teladan bagi orang percaya, tidak lalai mempergunakan karunia yang diberikan, dan disiplin mengawasi diri dalam ajaran. Sebelum Paulus menyampaikan hal ini kepada Timotius, terlebih dahulu Paulus sendirilah yang telah melakukan apa yang dia sampaikan. Ini penting sekali bagi kita untuk melakukan apa yang juga kita sampaikan/ajarkan. Pelayanan dan komunitas “gereja” Efesus 4:16 BIMK, “Di bawah pimpinan-Nya, semua anggota tubuh itu tersusun rapih, dan saling dihubungkan oleh sendi-sendinya masing-masing. Dan kalau tiap-tiap anggota itu bekerja seperti yang seharusnya, maka seluruh tubuh itu akan bertumbuh menjadi dewasa dan kuat melalui kasih”. Amsal 27:17, “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya”.