Eksposisi Lukas 24:1-12 : Jikalau Yesus Tidak Bangkit – Perayaan Paskah Alumni KMK USU

Pernahkan kita berpikir untuk apa menjadi seorang Kristen ?

Hidup di dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai agama, apa yang membedakan seorang Kristen dengan seorang agama lain. Melakukan pebuatan baik, kebajikan dan menjunjung kebenaran juga dikerjakan oleh agama lainnya. Seolah tujuan kekristenan adalah “sama” dengan agama-agama lainnya. Bahkan, sebagian orang dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik dari orang Kristen. Padahal kita percaya bahwa semua manusia telah berdosa dan semua kebaikan dan kebenaran hanya milik Kristus. Kita dimenangkan atas dosa hanya melalui melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Namun kita sering terjebak dalam situasi ini sehingga merasa kita hanya perlu hidup biasa-biasa saja, asal tidak melakukan sesuatu yang jahat, kita tidak perlu menonjolkan keunikan kekristenan di tengah dunia ini yang pada akhirnya kita gagal menunjukkan bahwa Yesus satu-satunya jalan keselamatan sejati.

Peristiwa kebangkitan Kristus adalah peristiwa yang terjadi hanya sekali, demikian halnya dengan kematian Kristus hanya sekali untuk penghapusan dosa. Kematian dan kebangkitan Kristus memperbaiki kembali hubungan manusia dengan Allah melalui pribadi kedua Allah Tri Tunggal, Yesus Kristus. Kebangkitan Kristus menjadi awal yang akan disusul oleh kebangkitan serupa oleh orang-orang percaya kepada Kristus pada akhir zaman. Dan peristiwa ini hanya terjadi dan dipercayai oleh orang Kristen saja. Hanya Yesus satu-satunya Allah yang pernah mati dan bangkit dari kematian untuk menebus dosa umatNya.

Kuasa kebangkitan Kristus menjadi pengharapan bagi manusia berdosa yang selama ini berjuang melawan dosa dan kuasa kedagingan. Bukankah kuasa yang demikian adalah kuasa yang sangat menakjubkan ?. Kebangkitan Kristus menggemparkan Yerusalem tapi Tuhan membiarkan orang-orang yang melawannya tidak melihat kebangkitanNya. Siapakah orang yang kepadanya Tuhan berulang kali menampakkan diriNya ? Bukan orang hebat, bukan orang pintar ataupun orang berharta, tapi kepada mereka yang lemah. Salib adalah lambang kebodohan dan kebobrokan tapi Tuhan memakai salib dalam pemberitaan InjilNya. Sabarkah kita menanggung penderitaan yang kita alami saat ini sampai tiba waktunya Ia datang kedua kalinya? Bagaimanakah kita memaknai kebangkitan Kristus dalam hidup kita dan dampaknya dalam relasi kita dengan sesama dan pekerjaan kita ?

Kristus bangkit supaya yang mati dan bangkit denganNya dibangkitkan menjadi saksi hidup InjilNya. Sadarkah kita akan itu ? Lalu bagaimana jika Kristus tidak bangkit dari maut ? Bagaimanakah dan untuk apakah kita akan hidup ?

 

Relay Paskah