
Ujung jari mencapai ujung negeri dan ujung bumi

By : Manat Simbolon
Kolose 4:18
Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Ingatlah akan belengguku. Kasih karunia menyertai kamu. Amin.
Belenggu dan penjara rumah di Roma, seolah-olah menjadi akhir pelayanan dan pemberitaan rasul Paulus. Namun Tuhan justru membuka pintu penjara rumah itu dan menggerakkan banyak orang datang kepadanya untuk mendengarkan berita Kerajaan Allah dan pengajaran tentang Yesus Kristus Tuhan kita (Kis 28:30-31), serta kembali diutus keluar mencapai istana Kaisar dan banyak orang-orang Roma (Flp 4:22).
“Belenggu dan penjara dipakai Tuhan menjadi pemicu dan sarana misi Allah.”
Dan justru belenggu dan penjara dipakai Tuhan menjadi pemicu dan sarana misi Allah, sehingga Paulus memiliki waktu dan tempat yang baik untuk merenungkan dan menuliskan Injilnya (2 Tim 2: 8-9) dan surat-surat penggembalaan kepada para pemimpin dan jemaat Kristen di Kolose dan berbagai kota yang lain. Demikian pula saat pandemi Covid19 melanda dunia, seolah-olah ada belenggu dan penjara rumah, yang membelenggu dan memenjarakan para pelayan dan orang-orang yang akan dilayani. Banyak rencana dan misi pelayananan yang dibatalkan dan ditunda, bahkan secara kuantitas dan kualitas pelayanan di berbagai lembaga, persekutuan dan gereja menurun.
“Hambatan dan keterbatasan diubah Tuhan menjadi percepatan dan jembatan.”
Tetapi Tuhan Yesus telah lebih dahulu menganugerahkan kepada Paulus dan kita, Roh dan hikmat-Nya untuk mengubah hambatan dan keterbatasan itu menjadi percepatan dan jembatan Injil Keselamatan dapat diberitakan dan disampaikan ke ujung-ujung bumi.
Seperti Paulus yang dahulu memakai komunikasi offline, kertas dan pena, sekarang pun kita harus belajar memakai komunikasi online, komputer dan gawai, untuk dapat memberitakan Injil dan mengajar segala bangsa, suku, kaum dan bahasa.
Puji Tuhan, Sang Penginjil Agung, menggerakkan EE INDONESIA untuk meluncurkan Pelatihan “SHARE IT”, yaitu Pemberitaan dan Pelatihan Penginjilan berbasiskan multimedia. Bagi anak – anak ada pelatihan ABCD KIDS dan bagi remaja ada pelatihan EE4G. Kita pun harus kembali belajar memberitakan Injil dan mengajar via multimedia bersama rekan – rekan dari berbagai latar belakang pelayanan, gereja, kota dan pulau di Indonesia. Bahkan Pelatihan SHARE IT Indonesia, telah diadopsi oleh EE INTERNATIONAL di Amerika ke dalam berbagai negara, bangsa dan bahasa, seperti English, Mandarin, Rusia, dll, serta menjadi model Pelatihan Penginjilan online di seluruh dunia untuk mencapai ujung-ujung bumi yang jauh.
Selama pandemi, Kristus menolong kita melayani dan bersaksi off line, seperti pembagian masker dan traktat Injil, penjualan dan bantuan sembako kepada keluarga-keluarga lansia dan pra sejahtera, melawat orang-orang sakit dan melayat ke rumah-rumah duka, serta memberitakan Injil di gereja – gereja yang sudah membuka ibadahnya.
Tuhan Yesus juga membuka kesempatan penginjilan dan pelatihan online kepada pasien-pasien Covid di berbagai rumah sakit dan tempat isolasi, juga kepada keluarga-keluarga yang berduka akibat korban Covid, juga kepada kampus-kampus yang mau menjangkau para mahasiswa mereka, juga kepada instansi – instansi swasta dan pemerintah, juga kepada gereja – gereja dan sinode – sinode yang mau bangkit dan terus memberitakan Injil di masa pandemi, juga kepada tahanan – tahanan di penjara yang menunggu kabar kelepasan kekal, juga kepada berbagai bangsa – bangsa di ujung – ujung bumi yang menantikan Sang Juruselamat dunia.
“Kuncinya kita harus bertobat dan merendahkan diri dan menjadi seperti seorang anak kecil.”
Tuhan Yesus mencari orang-orang yang mau bertobat dan merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil, yaitu:
~ Mereka yang mau percaya, taat dan setia mengikut Dia menjadi penjala dan penggembala manusia.
~ Mereka yang mau diajar, belajar & mengajar segala bangsa, untuk melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan-Nya.
~ Mereka yang mau menjadi hamba dan pelayan, serta saksi Sang Penebus bagi banyak orang.
~ Mereka yang mau pergi mencari dan membawa pulang yang hilang, seperti Kristus yang telah mencari dan menyelamatkan kita.
Bagaimana kesaksian peserta dan orang-orang yang diInjili:
Dulu saya menginjili dengan gaya bebas dan kebanyakan hanya cerita rohani dan pesan moral, tetapi sekarang saya dapat menginjili dengan sistematis dan menantang orang-orang menerima Yesus dengan iman dan melatih para penginjil.baru. (SM – Alumni Kmk Usu).
Dulu saya mengandalkan para hamba Tuhan untuk melayani dan mengkotbahi keluarga saya, namun belum.berhasil, tetapi sekarang Tuhan justru memakai saya sendiri melayani dan memenangkan keluarga dan banyak orang, serta memperlengkapi adik-adik di kampus-kampus dengan Penginjilan pribadi. (DP – Alumni Ukmkp Unimed)
Dulu saya takut dan gagal memberitakan Injil, sehingga banyak kesempatan yang terbuang, tetapi sekarang saya disadarkan itu hanya intimidasi iblis dan saya harus mempergunakan setiap kesempatan, serta mengajak teman – teman calon dokter untuk diperlengkapi sebelum Co Ast. (GS – Sarjana Kedokteran)
Dulu saya hidup.hanya untuk mencari uang dan kenikmatan dunia, tetapi sekarang saya hidup untuk Kristus dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga. (JN – Pengusaha)
Dulu saya heran di daerah saya ada orang-orang Kristen yang menjadi mualaf dan bunuh diri, tetapi sekarang saya tahu mereka belum sungguh bertobat dan beriman, sehingga perlu dilayani dan diInjili. (FP – Pendeta di Toraja)
Leave a Reply