Peran Pemuda Gereja dalam Membangun Bangsa

Oleh : Arjuna Siburian

Pemuda adalah orang yang masih muda menurut kamus Besar Bahasa Indonesia. Pemuda merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk berkarya dan meneruskan estafet kepemimpinan. Pemuda terdiri dari berbagai kalangan usia yang masih produktif dan latar belakang jati diri serta identitas. Gereja merupakan salah satu aspek yang membentuk dan mempengaruhi pemuda dalam membentuk kepribadian dan karakternya dalam hal ini penulis merujuk kepada pemuda Kristen atau pemuda gereja. Penulis berharap melalui tulisan peran pemuda dalam membangun bangsa dengan harapan pemuda gereja sebagai warga kerajaan Allah dan warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat mengambil peranan dan ikut serta dalam pembangunan bangsa.

Peran pemuda gereja sebagai bagian dari pemuda Bangsa Indonesia memiliki peran besar dalam menangani permasalahan yang dihadapi.

Permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia ditengah perkembangan negara ini adalah :

Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat. Hal ini terbukti dari sikap sebagian masyarakat yang tidak berpegang pada paham-paham idealis Pancasila, adanya gerakan memisahkan diri dari NKRI seperti Organisasi Papua Merdeka, dan gerakan radikalisme yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Terjadinya berbagai Krisis diberbagai bidang sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu krisis politik, krisis ekonomi, krisis sosial dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh adanya krisis moral dan krisis kepercayaan yang terlihat dalam kasus korupsi yang kian parah sehingga menurunkan minat investor asing. Selain itu, kasus politik uang, adanya kesenjangan sosial yang memisahkan antar golongan masyarakat dan kelompok yang mementingkan golongan serta tujuannya diatas kepentingan bangsa.
Kondisi krisis yang telah terjadi semakin parah akibat adanya wabah pandemi virus Corona sejak akhir tahun 2019 sehingga masalah kurangnya lapangan pekerjaan atau tingkat penggangguran semakin tinggi yang dimana ini sudah menjadi masalah dari beberapa tahun yang berlalu. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 sebesar 27,54 juta orang. Akibatnya timbul berbagai masalah sosial dan kejahatan seperti pencurian, perampokan dan sebagainya, bahkan sampai banyak rumah tangga yang terancam cerai.
Masalah lingkungan hidup merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan menjadi tanggung jawab pemuda untuk menjaga dan melestarikannya. Eksploitasi Alam yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku telah banyak menyebabkan rusaknya ekosistem alam yang merupakan bagian dari kehidupan.

Pemuda Gereja harus memiliki kualifikasi yang kompeten dalam menghadapi tantangan zaman dan proses pembangunan bangsa.

Untuk menangani permasalahan dibutuhkan kualifikasi pemuda gereja sebagai berikut :
Pemuda Gereja harus memiliki kehidupan spiritual yang sehat dan berkualitas. Kehidupan spiritual sangat berpengaruh kepada pertahanan pemuda secara pribadi dalam menghadapi tantangan zaman dan kelangsungan kehidupan serta pembangunan bangsa. Pemuda Gereja adalah manusia yang tidak lepas dari sifat manusia yang berdosa sehingga senantiasa membutuhkan Anugerah Tuhan. Roh Kudus dan kuasa Firman Tuhan menjadi dasar jaminan iman yang kokoh bagi pemuda gereja dalam berkarya sehingga terhindar dari perilaku yang menyimpang dari ilmu pengetahuan, kerapuhan moral dan kehilangan ideologi bangsa.
Pemuda Gereja harus memiliki kemampuan Intelektual yang mampu bersaing pada abad ke XXI. Ilmu dan agama adalah dua hal yang besar dan mempengaruhi manusia  pada abad ini demi panggilan gereja untuk menjadi garam dan terang ditengah dunia, maka pemuda gereja yang hidup pada zaman ini harus berlomba mencari keselarasan antara ilmu pengetahuan dan agama agar dapat bertahan dan menang.
Pemuda Gereja harus memiliki karakter dan kualitas moral yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau terpuji. Perkembangan globalisasi membawa perubahan yang sangat cepat di seluruh dunia sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran nilai-nilai moral manusia. Perubahan nilai-nilai moral yang terjadi menjadi tantangan dan ancaman bagi pemuda gereja. Egosime dan legalisme mempengaruhi kehidupan moral manusia. Agama diyakini sebagai sumber kekuatan moral menghadapi tantangan besar.
Pemuda Gereja harus memiliki ideologi yang teruji. Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, semua pola pikir harus berorientasi kepada ideologi Pancasila. Pancasila sebagai ideologi yang telah teruji menyatukan dan fondasi permanen bagi pembangunan bangsa selama kurang lebih 76 tahun sejak kemerdekaan. Dalam perspektif Kristiani, menghormati Alkitab sebagai dasar pengajaran dan dasar beriman untuk hidup yang akan datang, pengajaran Kristiani juga sangat menjunjung tinggi nilai Pancasila sebagai dasar ideologi dalam berbangsa dan bernegara.

Pemuda Gereja sebagai warga Kerajaan Allah dan warga negara Indonesia memiliki peran penting dalam membangun bangsa yaitu membangun citra manusia seutuhnya dan menjaga segala makhluk ciptaan Allah serta lingkungan kehidupan di bumi terkhusus di Indonesia. Pemuda Gereja memiliki tanggung jawab untuk memberitakan Injil kepada semua orang sesuai dengan amanat agung Yesus Kristus yang terdapat dalam Injil Markus 16 : 15 yang bunyinya, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Sebagian besar bangsa Indonesia membutuhkan keselamatan rohani dan jasmani serta kelepasan dari dosa dan setan. Pemuda Gereja hendaknya berperan aktif dalam mengatasi disintegrasi  bangsa demi persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa. Disintegrasi yang terjadi dapat berupa prasangka negatif, etnosentrime dan diskriminasi. Integrasi sosial dan integrasi nasional perlu diupayakan dengan cara meningkatkan kerukunan antar umat beragama dengan mengadakan kegiatan bakti sosial bersama. Pemuda gereja harus menyatakan kasih kepada sesama warga negara Indonesia, tanpa memandang latar belakang suku, kebudayaan, dan agama serta kepercayaannya sebagaimana dalam Firman Tuhan katakan melalui Kolose 3 : 14, “Kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” Semangat sumpah pemuda dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yang telah diikrarkan oleh pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang perlu dipelihara diantara generasi muda bangsa Indonesia

Dalam Pembangunan bangsa, pemuda gereja turut serta melakukan upaya pemecahan masalah kemiskinan akibat berbagai krisis yang melanda bangsa Indonesia dengan langkah sebagai berikut :

Bekerja dan berdoa menjadi kunci utama dengan semboyan ora et labora. Kemiskinan seringkali diakibatkan oleh karena manusia tidak bergantung kepada Tuhan dan faktor malas bekerja. Dalam 2 Tesalonika 3 : 10, Rasul Paulus berkata”… jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Jadi, untuk mengatasi masalah kemiskinan, seseorang harus bergantung kepada Tuhan dan mau bekerja keras serta tidak malas bekerja.

Meningkatkan sumber daya manusia melalui latihan pendidikan dan keterampilan. Dengan adanya latihan keterampilan maka pemuda atau anggota masyarakat mempunyai bekal terjun ke dunia kerja.

Menciptakan lapangan kerja atau berwiraswasta. Modal berupa keterampilan akan memberikan bekal bagi generasi muda untuk memperoleh penghasilan yang diterapkan melalui dunia usaha. Kenyataannya, tidak semua orang bisa menjadi pegawai negeri, walaupun telah menyelesaikan studinya di suatu pendidikan formal.

Dalam membangun bangsa diperlukan peran pemuda khususnya pemuda gereja yang memiliki kualifikasi yang kompeten. Kualifikasi yang harus dimiliki pemuda gereja yaitu, memiliki kualitas spiritual yang tinggi, kemampuan intelektual yang kompeten dan berdaya saing, ketahanan dan kualitas moral yang terpuji dan ideologi pancasila. Pemuda gereja mengambil peran penting secara aktif dan inovatif dalam memberitakan Injil kepada segala makhluk, berperan aktif dalam mengatasi disintegrasi atau perpecahan bangsa demi persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa. Selain itu, pemuda gereja berperan dalam upaya pemecahan masalah kemiskinan dengan berdoa dan bekerja keras, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menciptakan lapangan pekerjaan serta turut memberantas budaya buruk seperti korupsi dengan mereformasi moral bangsa yang rusak oleh karena dosa. Pemuda gereja dapat membangun bangsa dengan aksi nyata dengan hidup yang memiliki kedisiplinan, kejujuran dan semangat pengabdian bagi bangsa.