
PERAN ALUMNI TERHADAP GEREJA DAN NEGARA
Gereja ada dan hadir di dalam dunia adalah untuk setia menjalankan peran dan fungsinya menggarami dan menerangi dunia dimana dia berada.Setiap umat yang telah ditebus harus menjaga dan memastikan agar peran dan fungsi gereja tersebut benar – benar terlaksana secara efektif sehingga isi hati Bapa benar-benar terlaksana di muka bumi ini. Satu pertanyaan mendasar yang sering diajukan akhir-akhir ini ialah:”Apakah gereja zaman ini (baik secara organisme maupun secara organisasi) masih setia menjalankan Tritugas Panggilan gereja di dunia ini ?
Negara Indonesia berdiri karena adanya satu cita – cita yang luhur yang menjadi tujuan mengapa negara ini perlu ada. Oleh karena itu setiap elemen bangsa harus memastikan agar para penyelenggara negara benar-benar menjalankan peran dan fungsinya dalam mencapai tujuan bernegara yaitu: 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2) Memajukan kesejahteraan umum. 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa. 4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia. Sama dengan gereja, juga muncul pertanyaan, apakah para penyelenggara negara telah menjalankan peran dan fungsinya untuk mencapain tujuan bernegara sehingga negara terasa hadir menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai konstitusi yang berlaku?
Biarlah kita masing- masing yang menjawab kedua pertanyaan tersebut.
Yang pasti, banyak orang Kristen yang merasakan bahwa para elit gereja maupun penyelenggara tugas negara masih bermasalah. Akibatnya, kehadiran gereja maupun negara terasa vakum dalam menangani banyak persoalan krusial di negeri ini, sesuai bidang tugas masing-masing lembaga ini.
Warga Kristiani yang merupakan alumni perguruan tinggi harus hadir dalam situasi seperti itu. Pertanyaannya sekarang ialah: Siapakah warga kristiani alumni PT ini dan apakah yang dapat mereka perbuat di zaman yang sedang berubah cepat dan sarat tantangan ini? Hal inilah yang coba di uraikan secara ringkas dalam ruang yang amat terbatas ini.
Alumni Kristiani adalah insan yang bukan saja beruntung telah beroleh anugerah keselamatan melalui penebusan Kristus Yesus dikayu salib. Namun ia juga telah diberi anugerahlainnya berupa kesempatan mengenyam pendidikan akademis yangmembentuknya menjadi insan beriman yang mampu berpikir secara logis, sistematis, dan analitisterhadap semua fenomena dan peristiwa yang terjadi disekelilingnya. Maka sebagai insan yang sudah mengalami kelahiran kembali secara roh, ia memiliki relasi yang benar dan akrab dengan Allah sehingga Allah senantiasa memimpin dia dalam seluruh dinamika yang ia alami. Karena itu ia senantiasa memiliki kecenderungan untuk lebih mendahulukan melihat segala sesuatu dari perspektif hati Bapa, sehingga hal itu memungkinkannya untuk lebih peka memahami maksud dan rencana Allah dibalik semua peristiwa yang terjadi. Itulah yang membuatIa dapat mengerti dan menganalisa realitas yang terjadi di sekitarnya dari perspektif rohanimelebihi orang-orangyang tidak percaya.Ia mengerti mengapa satu peristiwa terjadi, apa penyebab esensialnya, dan bagaimanaseharusnya merespon peristiwa yang Tuhan ijinkan terjadi agar tidak berdampak fatal.
Oleh karena itu, apapun keadaannya,seorang alumni Kristen yang sejati pasti dapat menempatkan diri untuk berperan memberi kontribusi, baik terhadap gereja (sebagai tubuh Kristus) maupun terhadap negara/pemerintah sebagai wakil Allahdi dunia ini. Beberapa peran/kontribusiitu antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:
- Bagi gereja secara organisasi maupun gereja secara organisme
- Warga Alumni Kristianidapat berperan sebagai penjaga untuk memastikan kemurnian ajaran gereja agar tetap berdiri diatas kebenaran Firman Allah yang tertulis di dalamalkitab. John Calvin, salah seorang reformator gereja, adalah contoh nyata seorang yang berintelektual tinggi yang menjalankan peran tersebut. Ia seorang sarjana hukum (bukan sarjana teologia, namun belajar filsafat, humaniora, bahasa Ibrani dan Yunani—red) tetapi karena mengerti kebenaran firman Allah ia bahkan menulis buku yang memuat inti pengajaran agama kristen sebagai koreksi atas penyimpangan ajaran gereja Katolik pada jamannya serta sebagai tonggak pengajaran kristen yang benar, yang dapat dipegang sampai hari ini.
Orang-orang kudus,para alumni,yang hidup dalam berbagai profesi yang melihat berbagai bentuk kekuatan penyesatan didunia nyatadan pernah merasakan langsungkekuatan tarikannya tapi berhasil memenangkannya, pasti lebih mampu mengidentifikasi bentuk-bentukindikasi penyusupan ide dan nilai yang merasuk kedalam pengajaran gereja, lebih dari orang-orang yang tidak pernah mengalami langsung tantangan-tantangan tersebut.
- Menjadi katalisator yang mengerakkan gereja agar tidak tertidur tetapi tetap hidup dan bergerak melakukan Tritugas Panggilan gereja dalam kehidupannya. Bersaksi, bersekutu, dan melayani adalah tiga tugas yang tidak boleh dilalaikan oleh gereja. Semuanya bertujuan agar fungsi dan keberadaan gereja dalam menggarami dan menerangi dunia sungguh terlihat dan terasakan secara nyata. Ketika denominasi-denominasi gereja sangat abai dan melupakan pekerjaan misi pemberitaan Injil kepada ±130 suku terpencil dan terabaikan seperti saat ini, jelas sekali para alumni dapat mengambil peran penting dan startegis untuk mengingatkan, mendorong, memfasilitasi bahkan memelopori tokoh gereja dan umat kristiani.Dengan demikian mereka sadar dan mau mengubah program-programnya yang berorientasi pada rutinitas,yang hanya membangun kejayaan diri dan kelompok-kelompok para elit yang ada di dalam organisasi gereja,kearah program yang berorientasi pada misi PI untuk membangun Kerajaan Allah sesuai isi hati Bapa.
- Menjadi Role Model berkelas intelektual yang nyata dan hidup ditengah-tengah gereja sehingga warga gereja dan dunia dapat melihat bagaimana seharusnya hidup saleh ditengah-tengah dunia yang penuh kepalsuan ini. Para alumni Kristiani dapat berperan memberi contoh dan teladan bagaimana harus hidup secara rohani di tengah-tengah suasana yang duniawi. Jika para rohaniwan hidup secara rohani, itu adalah hal yang dianggap normal dan biasa saja karena memang sudah demikianlah seharusnya. Tetapi jika para ASN, para eksekutip BUMN/BUMD/Korporasi, pengusaha, pedagang, TNI, POLRI, Petani, Nelayan, Buruh, Pemulung dapat hidup secara roh (rohani) dalam situasi dimana mereka harus berjuang melawan tarikan dan tekanan keduniawian yang demikian kuat, itulah yang namanya luar biasa .
- Bagi negara dan pemerintah selaku wakil Tuhan di dunia sekarang ini.
1.Alumni Kristiani dapat berperan dengan menjaga dan memastikan agar dalam menjalankan tugasnya, parapenyelenggara negara tetap taat azas dan berdiri diatas ketentuan peraturan yang berlaku sesuai konstitusi dan UUD 1945.
- Memberi kontribusi nyata melalui pikiran, perkataan dan perbuatan serta karya nyata sesuai konteks profesi / bidang tugas yang digeluti masing-masing. Dengan tujuan untuk mendorongdan memastikan bahwa negara hadirmenjalankan fungsinya, sesuai dengan tujuan pembentukan negara itu sendiri.
- Sebagai warga negara, para alumni Kristiani dapat bertindak menjadi agen perubahan(Agent of change) dan teladan(Role model) bagi sesama warga negara dalam berbagai bidang kehidupan sesuai kondisi dan konteks permasalahan yang sedang dihadapi. Peran ini dapat dilakukan sesuai level, lingkup tugas dan kewenangan yang dia miliki. Disanalah mimbar dimana dia harus berperan menggarami dan menerangi dunia dimana dia berada
- Bagi alumni Kristiani yang diberi mandat oleh Tuhan menjadi pemimpin satu institusi baik publik maupun korporasi, ia dapat menterjemahkan kebenaran firman Allah kedalam kebijakan, program dan aktivitas pada institusi yang dipimpinnya. Dengan demikian roh kebenaran dan keadilan akan mewarnai kebijakan dan program pada instansi yang dipimpinnya.
Singkat kata apapun posisi dan kondisi yang sedang dialami seorang alumni kristiani, dimanapun dia berada, maka dalam kesetiaan dan ketaatan kepada Allah yang dia sembah, ia pasti dapat memberi dampak bagi dunia sekitarnya. Jelas hal itu tidaklah mudah, perlu kesetiaan, ketekunan dan ketaatan, konsistensi di dalam prinsip dan sikap serta kerelaan membayar harga.Kita dapat belajar dari empat pemuda Jehuda yang ikut dibuang ke Babel seperti Daniel, Hananya (Sadrakh), Misael (Mesakh) dan Azarya (Abednego).Dalam kesetiaan dan ketaatan pada Allah, mereka yang hanyalah orang-orang buangan dari Jehuda dipakai Tuhan menjadi alat penyampai pesan kebenaran Allah kepada Raja Nebukadnezar, Raja Belsyazar, Raja Koresy, Raja Ahasyweros, Raja Artahsasta dan Raja Darius.
Sebagaimana Daniel diberi karunia, hikmat serta kedudukan yang sangat strategis sebagai jalan dan caramenyampaikan pesan kepada Raja Nebukadnezar, Belsyazar dan Raja Darius.Demikian juga kepada kita yang rela dipakai oleh Tuhan, akan diberi posisi, celah dan peluang yang tepat agar kita dapat menyampaikan pesan-pesan penting kepada tokoh dan jemaat gereja-Nya, kepada para penyelenggara negara, bangsa dan rakyat Indonesia, untuk kebaikan perjalanan gereja Nya, bangsa dan negara ini. (Daniel 2:48;5:16,29; 6: 3,29).
Tuhan senantiasa memakai orang-orang yang beriman teguh, setia dan taat serta rela membayar harga, untuk menjadi pelaksana kehendak Nya dimuka bumi ini.
Leave a Reply