Kelahiran-Nya yang Menghidupkanku
Belajar dari Opa Simeon
Lukas 2:21-38
Kitab Injil Lukas mencatat tentang Simeon seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Ketika melihat Yesus dibawa masuk orang tua-Nya pada waktu penyerahan-pentahiran, Simeon menyambut dan menatang-Nya. Simeon seorang yang hidup dalam pengharapan dengan iman akan kedatangan Juruselamat. Hidup dalam penantian untuk melihat Sang Mesias yang dinubuatkan dalam Kitab Para Nabi di Perjanjian Lama.
Simeon mengenal siapa yang datang ke Bait ALLAH…
Saat Yusuf dan Maria datang ke bait ALLAH, Simeon langsung mengenal mereka. Padahal yang datang bukan dari keluarga yang kaya, dengan pakaian kemegahan pada zaman itu atau membawa persembahan dengan kambing atau domba. Karena orangtua Yesus tergolong orang yang sederhana dan miskin, mereka tidak mempersembahkan kambing atau domba (yang lebih mahal), mereka datang dan mempersembahkan sepasang burung tekukur dan dua ekor anak burung merpati, yang dalam kitab Imamat 12:8 mencatat: “Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan seekor kambing atau domba, maka haruslah ia mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati jika mampu membawa seekor domba atau kambing…
Sepanjang hidupnya Simeon tekun menanti. Menanti dengan belajar Firman, mempelajari kitab-kitab para Nabi. Roh Kudus ada di atas Simeon, itu karena Simeon hidup benar dan saleh. Hidup benar dan saleh menurut standar ALLAH. Itulah sebabnya Roh Kudus juga yang membawa Simeon datang ke Bait ALLAH tepat pada saat Yusuf dan Maria membawa Yesus untuk pentahiran sesuai Taurat Musa. Sementara Yusuf dan Maria membawa Yesus untuk pentahiran adalah sesuai dengan perintah dan hukum taurat Musa untuk anak sulung yang berusia 40 hari untuk dikuduskan bagi ALLAH. Jadi kedua moment ini “diatur oleh ALLAH” untuk mempertemukan Simeon dan Yesus Kristus dalam bait ALLAH. Bukan kebetulan! Tetapi memang ALLAH menjawab penantian panjang Simeon.
Roh Kudus sudah menyatakan kepada Simeon bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Yesus. Dalam hal ini kita bisa melihat kepekaan Simeon karena hidupannya yang benar dan saleh kepada Tuhan. Keyakinan yang kuat akan penantian Sang Penghibur itu, Simeon pastinya semangat menjalani hari-harinya karena ia percaya pada ALLAH menurut waktu ALLAH untuk dipertemukan dengan Mesias.
Simeon bukanlah orang yang suci tetapi sebagai manusia yang berdosa. Bedanya adalah, Simeon hidup bergaul dengan ALLAH, sehingga mendapatkan tempat di hati ALLAH. Imannya yang teguh berharap akan kedatangan Juruselamat saja sudah menyelamatkan-Nya, sama seperti Abraham yang disebut bapa orang beriman. “Apakah bagi Simeon melihat Juruselamat adalah hadiah atau reward atas imannya akan Yesus?”. Yesus yang disambut oleh Simeon bukanlah anak biasa, Simeon yakin Yesus yang disambutnya adalah Juruselamat.
Kita bisa membaca bagaimana Nyanyian pujian Simeon di Lukas 2:29-32, dan apa yang disampaikan Simeon kepada Maria adalah pernyataan iman bahwa Yesus adalah Juruselamat bagi segala bangsa-bangsa. Lukas 2:29 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, 2:30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 2:31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, 2:32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.
Kelahiran Yesus memberi kehidupan buat Simeon, semangat hidup untuk siap pergi dalam damai sejahtera. Karena seluruh hidupnya sudah berkenan kepada TUHAN ALLAH, dia melakukan apa yang menjadi bagiannya selama masa penantian, yaitu melakukan apa yang benar dan hidup saleh.
“Bagaimana dengan kita?”
“Apakah kelahiranNya memberikan kehidupan buat hidup kita secara Pribadi?”
“Sudahkah kita melakukan bagian yang seharusnya kita kerjakan selama hidup di dunia, yaitu hidup benar dan saleh?”.
Menyambut Natal ini, semoga kita kembali disegarkan akan makna kelahiranNya yang membawa kehidupan bagi saya dan saudara sekalian. Mari kita kabarkan Sukacita ini kepada sebanyak mungkin orang. Tuhan Yesus lahir membawa kehidupan, DIA Pemilik alam semesta merendahkan Diri-NYA sendiri dengan datang menjadi manusia untuk menyelamatkan umatNya dari hukuman kekal kepada kehidupan dan terang kekal. Amin…
Purwanto Siagian
Kota Wisata-Cibubur, 261122.
Leave a Reply